Dalam rangka Program Dosen Berkarya (DOKAR) Program Doktor Ilmu Lingkungan
Sekolah PascaSarjana Universitas Brawijaya
Selasa – Rabu, 8 s/d 9 Nopember 2022.
Probolinggo | AndoraNews: Hari selasa 8 November
Program Dosen Berkarya merupakan salah satu kegiatan unggulan Universitas Brawijaya (UB) yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2021 dengan tujuan umum untuk mewujudkan Visi dan Misi Universitas Brawijaya khususnya Misi Kedua yaitu: Menyelenggarakan peran perguruan tinggi sebagai agen pembaruan, pelopor dan penyebar ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan humaniora serta sebagai agen pembangunan ekonomi bangsa dengan berdasar pada nilai kearifan lokal dan luhur.
Pada tahun 2022 ini UB melalui Program DOKAR menjalin kemitraan dengan BPBD Kota Probolinggo sebagai salah satu stake holder kebencanaan akan bersama-sama melaksankan kegiatan dalam rangka meningkatkan Ketahanan Lingkungan, Ekonomi Dan Sosial Masyarakat Terhadap Bencana Di Kota Probolinggo.
Program DOKAR ini ditargetkan untuj meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pelaku usaha (UMKM), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta para relawan yang turut serta dalam kegiatan Penanggulangan Wabah COVID-19. Mereka akan diberi pendampingan sebagai upaya peningkatan kapasitas masyarat terhadap bencana di Kota Probolinggo.
Kota Probolinggo pada tahun 2021 berhasil menekan laju inflasi, hal ini terbukti dengan diberikannya Dana Insentif Daerah (DID) oleh pemerintah pusat karena Pemerintah Daerah mampu menekan laju inflasi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo, lima dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur mengalami inflasi pada Agustus 2021. Lima kota itu adalah Surabaya, Madiun, Kota Probolinggo, Jember dan Kota Malang. Kota Probolinggo mengalami inflasi ketiga setelah Kota Malang dan Jember dengan inflasi sebesar 0,06 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Surabaya dengan besaran 0,37 persen.
Masih dimasa pandemi, DKUPP Kota Probolinggo merilis sekitar 6.000 UMKM yang telah terdaftar, pada september 2020 meningkat jumlahnya menjadi 19.200 UMKM. Hal ini dikarenakan banyaknya pelaku UMKM yang berasal dari buruh (yang) di-PHK dibeberapa pabrik di Kota Probolinggo. Sektor UMKM merupakan sektor yang (cukup) mampu bertahan disaat sektor pendorong ekonomi lainnya tumbang dimasa pandemi COVID-19.
Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo untuk menekan penyebaran wabah COVID-19 diantaranya membuat Posko terpadu, menggiatkan peran serta masyarakat melalui edukasi dan sosialiasi serta mengupayakan pencegahan dini sebagai bagian dari mitigasi bencana. Hal inilah yang membuat Kota Probolinggo mampu menekan seminimal mungkin jumlah penyintas yang terdampak COVID-19.
Ketiga hal diatas yang mendasari tim DOKAR UB pimpinan Prof. Amin Setyo Leksono, S.Si, M.Si, Ph.D. menyelenggarakan kegiatan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo. Dalam era Industri 4.0, dosen bukan hanya dituntut ahli dalam mengajarkan, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat tetapi juga dituntut untuk mampu memiliki networking yang luas dan pengalaman kerja di luar kampus.
Tim DOKAR Sekolah Pascasarjana UB yang terdiri dari para Profesor dan Dosen yang berkompeten di bidang Ekonomi, UMKM, penanggulangan bencana, termasuk di antaranya penanganan pasca-pandemi, dijadwalkan menyampaikan materi pada hari Selasa dan Rabu (8-9 November 2022).
Pada Selasa, 8 November 2022, Direktur beserta Ketua BPPM Sekolah Pascasarjana UB, yaitu Prof. Dr. Muh. Khusaini, SE., ME, dan Dr. Ir. Bambang Semedi akan mengkaji mengenai penguatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat yang diharapkan bermanfaat untuk masyarakat Probolinggo pasca pandemi Covid-19. Akan dilaksanakan pula penandatanganan kerjasama antara Sekolah Pascasarjana dengan pihak berwenang dari Kota Probolinggo.
PELAKSANAAN KEGIATAN KERJASAMA DAN PELATIHAN
Hari Rabu 9 November
Program Dosen Berkarya merupakan salah satu kegiatan unggulan Universitas Brawijaya (UB) yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2021 dengan tujuan umum untuk mewujudkan Visi dan Misi Universitas Brawijaya khususnya Misi Kedua yaitu: Menyelenggarakan peran perguruan tinggi sebagai agen pembaruan, pelopor dan penyebar ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan humaniora serta sebagai agen pembangunan ekonomi bangsa dengan berdasar pada nilai kearifan lokal dan luhur.
Pada tahun 2022 ini UB melalui Program DOKAR menjalin kemitraan dengan BPBD Kota Probolinggo sebagai salah satu stake holder kebencanaan akan bersama-sama melaksankan kegiatan dalam rangka meningkatkan Ketahanan Lingkungan, Ekonomi Dan Sosial Masyarakat Terhadap Bencana Di Kota Probolinggo.
Program DOKAR ini ditargetkan untuj meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pelaku usaha (UMKM), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta para relawan yang turut serta dalam kegiatan Penanggulangan Wabah COVID-19. Mereka akan diberi pendampingan sebagai upaya peningkatan kapasitas masyarat terhadap bencana di Kota Probolinggo.
Kota Probolinggo pada tahun 2021 berhasil menekan laju inflasi, hal ini terbukti dengan diberikannya Dana Insentif Daerah (DID) oleh pemerintah pusat karena Pemerintah Daerah mampu menekan laju inflasi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo, lima dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur mengalami inflasi pada Agustus 2021. Lima kota itu adalah Surabaya, Madiun, Kota Probolinggo, Jember dan Kota Malang. Kota Probolinggo mengalami inflasi ketiga setelah Kota Malang dan Jember dengan inflasi sebesar 0,06 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Surabaya dengan besaran 0,37 persen.
Masih dimasa pandemi, DKUPP Kota Probolinggo merilis sekitar 6.000 UMKM yang telah terdaftar, pada september 2020 meningkat jumlahnya menjadi 19.200 UMKM. Hal ini dikarenakan banyaknya pelaku UMKM yang berasal dari buruh (yang) di-PHK dibeberapa pabrik di Kota Probolinggo. Sektor UMKM merupakan sektor yang (cukup) mampu bertahan disaat sektor pendorong ekonomi lainnya tumbang dimasa pandemi COVID-19.
Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo untuk menekan penyebaran wabah COVID-19 diantaranya membuat Posko terpadu, menggiatkan peran serta masyarakat melalui edukasi dan sosialiasi serta mengupayakan pencegahan dini sebagai bagian dari mitigasi bencana. Hal inilah yang membuat Kota Probolinggo mampu menekan seminimal mungkin jumlah penyintas yang terdampak COVID-19.
Ketiga hal diatas yang mendasari tim DOKAR UB pimpinan Prof. Amin Setyo Leksono, S.Si, M.Si, Ph.D. menyelenggarakan kegiatan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo. Dalam era Industri 4.0, dosen bukan hanya dituntut ahli dalam mengajarkan, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat tetapi juga dituntut untuk mampu memiliki networking yang luas dan pengalaman kerja di luar kampus.
Tim DOKAR Sekolah Pascasarjana UB yang terdiri dari para Profesor dan Dosen yang berkompeten di bidang Ekonomi, UMKM, penanggulangan bencana, termasuk di antaranya penanganan pasca-pandemi, dijadwalkan menyampaikan materi pada hari Rabu 9 November 2022).
Akademisi berkompeten dari Sekolah Pascasarjana akan melanjutkan materi pada Rabu, 9 November 2022, yang lebih difokuskan pada pemberian pelatihan dengan tema umum “Pelatihan Penguatan Kapasitas Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) untuk Peningkatan Ketahanan Lingkungan, ekonomi dan Sosial Masyarakat terhadap Bencana di Kota Probolinggo”. Tiga pelatihan yang dijadwalkan pada hari Rabu akan diampu oleh Prof. Amin Setyo Leksono, Ph.D, Prof. Dr. Ir. Harsuko Riniwati, MS, dan Fitri Candra Wardana, SE., M.Acc.,Ph.D.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi sarana pertukaran pengetahuan dan penjalin kerjasama yang lebih baik antara Kota Probolinggo dengan Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya, dalam menyongsong era pasca-pandemi Covid 19. (Red) a- News.