Diduga Pengadaan Tungku oven Tembakau Dinas Pertanian Provinsi NTB Thn 2021 – 2022 Menyimpang dari Speck, Kejati Diminta Segera Bertindak

NTB | AndoraNews: Sejumlah pihak menyoroti kualitas bantuan tungku oven tembakau yang dibagikan kepada petani tembakau Nusa Tenggara Barat yang dirasa jauh dari kualitas standar di bandingkan  dengan yang mereka gunakan selama ini.

Para petani khawatir sebab plat besi dari tungku bantuan tersebut yang digunakan sebagai reaktor sangat tipis, sedangkan itu adalah komponen utama dari tungku oven tembakau karena bersentuhan langsung dengan api yang suhu tinggi sekitar 400 derajat celsius.

Sehingga  banyak para petani penerima bantuan tersebut membawanya ke bengkel terdekat untuk mengganti reaktor dan beberapa komponen lainnya. Dan tidak di duga menelan biaya 4,5 Juta untuk setiap tungkunya.

Media AndoraNews menelusuri proyek pengadaan yang dibiayai dari dana DBHCHT tersebut.

Pertama, dengan mendatangi salah satu bengkel pembuat tungku oven tembakau yang berada di wilayah Lombok Tengah, di dapatkan ada empat tungku yang  sedang di reparasi  dari para penerima bantuan pemprov NTB tersebut, kemudian wartawan media menanyakan pemilik bengkel inisial (EY).

“Bagian apa saja yang minta diganti oleh pemilik tungku ini?, tanya wartawan media borgol.

 EY pun meminta kami melihat dan mendokumentasikan dalam bentuk foto dan video.

“Coba bapak lihat sendiri, di foto dan videokan. Tungku pembakarannya yang sering disebut reaktor hanya menggunakan plat baja yang ukuran 2,5 mm seharusnya sesuai speck itu plat baja MS tebal 4 mm,” ucapnya.

EY pun kembali mengatakan  di temukan reaktor tersebut di sambung dengan jenis besi yang berbeda.

“Reaktornya ini disambung dengan besi lain di duga besi bekas, seharusnya tidak boleh ada sambungan, tidak boleh ada bocor dia harus barang utuh,” ucapnya, menambahkan.

Bahkan EY lagi-lagi menjelaskan bahwa pintu pengeluaran sisa pembakaran seharusnya menggunakan plat baja MS tebal 4 mm tapi yang digunakan ini hanya  plat baja yang 2 mm.

Kemudian media menanyakan terkait apa pengaruh jika plat baja pada dua komponen ini tidak sesuai speck.

“ Jika barangnya seperti yang bapak lihat ini digunakan maka berpotensi akan bocor sehingga bahan bakarnya menjadi boros dan pengapiannya menjadi tidak maksimal maka akan berpengaruh padah kualitas tembakau yang di oveni. Jadi sangat beralasan para petani memilih mereparasi sendiri tungku  yang dibagikan oleh Pemprov NTB tersebut, karena jika di gunakan dalam kondisi yang di luar speck seperti ini  ujung – ujungnya tembakau hasil oven akan di hargakan lebih murah oleh pabrik tembakau yang ada di Lombok ini dan ahirnya petani bisa merugi jika harga produksinya tidak sebanding dengan harga pupuk dan biaya perawatan tanamannya,” jawab EY sembari menjelaskan.

Kemudian tak lupa wartawan juga diberikan alamat dan nomor telpon work shop lain yang juga banyak menerima reparasi tungku oven tembakau yang berada di kampung lainnya.

Setelah itu, Media AndoraNews mendatangi dinas pertanian provinsi NTB guna konfirmasi dan klarifikasi terkait temuan di lapangan dan langsung di terima oleh Kepala Bidang Perkebunan Bapak H.Rifai, kemudian meminta penjelasan terkait bantuan tungku oven tembakau tahun 2021 sebanyak 150 unit yang mana material yang digunakan tidak sesuai speck sehingga para penerima manfaat harus mengeluarkan biaya sendiri untuk mereparasi tungku tersebut, kemudian pada tahun 2022 anggaran murni sebanyak 300 unit di monopoli oleh satu CV dan sampai saat ini belum bisa memenuhi kuota pekerjaannya serta  pembagian terlambat para petani sudah pada panen tembakaunya.

Pak H Rifai memberikan penjelasan bahwa pada tahun 2021 itu, hampir semua produsen tungku tembakau berkontrak dengan Dinas, karena penunjukan langsung dan dipecah – pecah anggarannya satu kontrak di bawah Rp 200.000.000._dan banyak yang bermasalah dan komplain dari kelompok tani. Dan ada beberapa yang memperbaiki dibawa ke bengkel dan dibongkar tanpa sepengetahuan Dinas, ini yang kita sesali. Semestinya mereka laporkan ke dinas jika ada temuan biar kami bisa panggil penyedia nya karena ada garansinya selama satu tahun.

Kemudian media AndoraNews memperjelas pertanyaannya bahwa bukan ada kerusakan yang dipermasalahkan, tetapi kualitas barangnya, seperti yang ditemukan di lapangan bahwa   ketebalan besi baja yang digunakan itu tidak sesuai speck.

Kemudian pak Rifai menjelaskan bahwa memang pada saat penyerahan barang kepada kelompok tani, di akui tidak mengecek langsung.

“ Saat penyerahan barang kami tidak memeriksa bagian dalam tungku tersebut karena dalam kondisi tertutup sudah terpasang. Tapi dalam proses pembuatannya kami sudah turun monev ke beberapa produsen, dan banyak yang bermasalah itu dari produsen lain selain CV. ROTANI. Itu lah kenapa pada tahun 2022 ini kita kontrak dengan CV.RODA TANI saja, karena banyak petani yang meminta seperti produknya CV. RODA TANI,” ucap pak Rifai

Kemudian media AndoraNews minta diperjelas apakah semua produk penyedia lain yang berkontrak dengan Dinas itu selain CV.RODA TANI adalah produk yang tidak sesuai speck? Dan petani meminta produk seperti yang di keluarkan oleh CV.RODA TANI?. Sebab jika specknya sama maka siapapun produsennya tentu akan sama.

PK H.Rifai menjawab “bukan begitu tapi mungkin perusahaan punya rahasia tersendiri sehingga kualitasnya menjadi beda,” ujarnya.

Sungguh membingungkan jawaban pak Kabid perkebunan, apalagi dikatakan tadi bahwa alasan kenapa  CV. RODA TANI yang berkontrak monopoli 300 unit tungku di tahun 2022 ini adalah karena pada saat  pemilihan penyedia, hanya CV.RODA TANI yang memiliki katalog lokal tungku tembakau padahal kenyataannya dari penelusuran media Borgol pada saat itu lebih dari 20 perusahaan mendaftar siap dengan link e- katalognya.

Ada apa dengan jawaban PK Rifai,  ini terkesan adanya pembohongan publik.

Kemudian media AndoraNews meminta daftar nama penerima manfaat dari bantuan tahun 2021 dan tahun 2022 untuk melengkapi hasil investigasi dan memastikan apakah benar jika semua penerima yang komplain karena ada temuan penyimpangan akan diganti dengan yang baru.

Tapi PK Rifai tidak bisa memberikan daftar nama dan alamat penerima bantuan tungku tembakau tersebut tanpa ijin dari kepala Dinas.

Sementara pihak CV. RODA TANI yang diduga memonopoli pengadaan tungku tahun 2022 ini tidak bisa di hubungi dan nomor yang ada di link nya tidak aktif.

Ditempat terpisah  tim hukum media AndoraNews akan menyiapkan laporan dugaan tindak pidana korupsi, pada proyek ini kepada Kejaksaan Tinggi NTB dan memastikan akan mengawal proses hukumnya sampai tuntas. (Red) a-News.

Trending

- Advertisement -
- Advertisement -

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini