BALI | AndoraNews: Perayaan hari raya nyepi saka 1945 Sudah semakin dekat, yang jatuh Pada tanggal 22 maret mendatang.
Perayaan nyepi di Bali selalu identik dengan ogoh-ogoh yang menampilkan sejumlah karya seni.Bahkan pembuatannya jadi daya tarik bagi warga negara asing atau WNA.
Pembuatan ogoh-ogoh itu dilakukan oleh Seka Teruna, Eka Bhuana Tunggal Budi dari Banjar Adat Seminyak Kaja.Ogoh-ogoh tahun ini terbilang unik, lantaran membuat kereta dengan bahan kertas dan triplek.
Konseptor ogoh-ogoh, Anak Agung Made Bagus Satria Wibisana menceritakan konsep Ogoh-ogoh yang mereka kerjakan yaitu Rabasa Warasana Ing Triloka yang bermakna merebut tahta di tiga dunia.
“Tiga tokohnya, yakni Shankasur (biru), Dewa Indra (putih) dan Virbhadra (tengah). Ini menceritakan Shankasur pengikut Dewa Wisnu sehingga dibuat berwarna biru berhasil mengalahkan Dewa Indra,” katanya.
Dia mengungkapkan, dalam pembuatan ogoh-ogoh ini terbilang cukup rumit. Pasalnya, membuat tiga tokoh ditambah ornamen kuda dan kereta sama persis.Tidak sampai disitu, bahan-bahan yang digunakan tidak ada yang memakai plastik atau stereofoam.
“Hanya memakai kertas dan triplek. Rinciannya, serbukan kayu, besi, koran, bambu dan tali,” puncaknya. Dalam pengerjaannya tampak sejumlah Turis Asing melihat dan takjub pembuatan karya seni ini.
Ogoh-ogoh yang dibuat ini akan di tampilkan saat malam pengerupukan malam Nyepi yang jatuh pada 21 maret yang akan diarak di Catus Pata,Seminyak kuta,Badung.
Parade yang nantinya akan ditampilkan kepada masyarakat dan wisatawan mancanegara maupun domestik yang ada di lingkungan Seminyak.Dalam konstruksinya membuat Virbhadra hanya dengan satu tumpuan dan itu sangat sulit,selain itu,bentuk kuda dan kereta agar terlihat anatominya seperti asli memang harus bekerja extra keras.
Pembuatan ogoh-ogoh ini telah menghabiskan angaran 38 juta rupiah ini hanya untuk ogoh-ogoh saja,belum termasuk angaran parade dan pengeluaran propertinya. (FF) AndNews.
