Politani Kupang Gelar Kuliah Umum, Hadirkan Dua Narasumber Hebat

KUPANG | AndoraNewsPoliteknik Pertanian Negeri Kupang (Politani Kupang) melalui Jurusan Perikanan dan Kelautan menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Perikanan di NTT Menuju Ekonomi Biru” pada Senin, 28 Oktober 2024.Politani Kupang 

Acara yang berlangsung di Gedung Student Center Politani Kupang ini menghadirkan dua pembicara ternama, yaitu Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc, pakar pengelolaan konservasi dan ekowisata, serta Elias Koa, S.Ip, yang aktif dalam pendampingan program pemberdayaan petani rumput laut di NTT.

Direktur Politani Kupang, Johanis A. Jermias, S.Pt., M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya acara ini sebagai sarana pembelajaran yang menghubungkan mahasiswa dengan praktisi berpengalaman. “Kuliah umum ini bukan sekadar teori. Kita membawa ahli di bidangnya untuk langsung berbagi wawasan, agar mahasiswa dapat memperluas pengetahuan dan kesiapan mereka menghadapi tantangan industri perikanan dan kelautan,” ujar Johanis.

Elias Koa, salah satu narasumber, mengungkapkan besarnya potensi perikanan di NTT dengan panjang pesisir mencapai 5.700 Kilometer persegi, yang dinilai sangat ideal untuk budidaya rumput laut dan perikanan berkelanjutan. “Peluang ini luar biasa besar, apalagi jika melibatkan kolaborasi antara pemerintah, praktisi, dan masyarakat. Ekonomi biru di NTT bukan hanya sekedar impian, tetapi visi yang dapat diwujudkan,” tegas Elias.

Lebih lanjut, Elias menekankan pentingnya pendekatan pentahelix—melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, dunia usaha, dan media—untuk menciptakan sistem ekonomi yang terintegrasi dan berkelanjutan. “Saya hadir di sini untuk mendukung kampus ini dalam pengembangan demplot perikanan dan kelautan, yang bisa menjadi model nyata kolaborasi multipihak demi kesejahteraan masyarakat pesisir NTT,” sambungnya.

Mahasiswa tampak antusias mengikuti sesi diskusi, terutama ketika membahas peluang karier dan potensi usaha di bidang perikanan. Ia menambahkan pentingnya konservasi dalam setiap langkah pembangunan perikanan.

Menurut Elias, langkah ini harus mengedepankan keseimbangan ekologi demi menjaga kelestarian sumber daya laut di masa depan. Dengan potensi pesisir yang melimpah dan sumber daya manusia yang siap, Elias berharap kolaborasi pentahelix yang diusung dapat segera membawa perubahan positif bagi ekonomi kelautan di NTT.

Acara kuliah umum ini menjadi momentum penting bagi kampus dalam memperkuat visi pengembangan ekonomi biru di NTT. *redAnd

Trending

- Advertisement -
- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini