NTB | andoraNews : Konferensi I tingkat Kabupaten Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lombok Utara (KLU) telah berlangsung tadi siang, Sabtu (7/10/2023). Proses pergantian ketua dan pengurus yang berlangsung demokratis tersebut diikuti puluhan anggota PWI KLU, forum memutuskan dalam musyawarah mufakat memilih M. Saefuddin jurnalis wartabumigora.id ini sebagai nakhoda baru PWI KLU periode 2023-2026.
M. Saefuddin yang akrab disapa David ini, terang-terangan mengungkapkan peningkatan kapasitas wartawan melalui uji kompetensi akan menjadi program utamanya selama menjabat sebagai Ketua PWI KLU. Disadarinya, bahwa kompetensi wartawan merupakan hal yang vital untuk ditingkatkan, berkaitan dengan era perubahan zaman yang kian dinamis, diperlukan wartawan yang berkompetensi dan berintegritas guna menunjang kebutuhan informasi masyarakat.
“Degradasi kepercayaan publik terhadap wartawan menjadi tantangan lantaran era digital yang kian terbuka. Oleh sebab itu kepercayaan publik terhadap media dapat dikembalikan dengan mencetak jurnalis-jurnalis yang berkompeten dan berintegritas,” tutur David usai terpilih menggantikan Azrul Azwar sebagai nakhoda PWI KLU.
Ia juga memusatkan perhatiannya pada kesejahteraan wartawan. Organisasi wartawan tertua di Indonesia ini, menurut David, dapat menjadi wadah utama memperjuangkan hak-hak wartawan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan menjalin kerja sama profesional bersama stakeholders terkait.
“Kesejahteraan wartawan ini juga hal yang cukup penting dilirik. Belajar dari kenyataan, sikap-sikap profesional oknum wartawan tidak jarang dapat terkikis oleh kebutuhan,” kata David.
“Selanjutnya, tentang mengadvokasi, dan melindungi kerja -kerja wartawan. Semoga semua ini dapat kita lakukan bersama. Saya tidak bisa sendiri, saya juga membutuhkan pendampingan dari teman-teman PWI maupun teman-teman wartawan di KLU seluruhnya,” pungkas David.
Ketua PWI NTB, Nasruddin Zain, yang turut memberikan sambutan pada Konferensi Kabupaten I PWI KLU tersebut juga menegaskan agar wartawan di Lombok Utara, khususnya anggota PWI KLU untuk tidak membuat berita-berita yang sifatnya mengandung fitnah dan kebohongan. Integritas wartawan tidak hanya dilihat dari prilakunya dalam sikap keseharian, tetapi juga prilakunya dalam tulisan.
Nasruddin menekankan, anggota PWI KLU agar selalu berpegang pada pedoman Kode Etik Jurnalistik (KEJ), undang-undang Pers, dan pedoman-pedoman penulisan seperti Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
“Wartawan tidak dinilai hanya dari sikap kesehariannya secara verbal, tapi juga bagaimana mereka bersikap di dalam tulisannya,” terang Nasruddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo KLU, Khaerul Anwar menyatakan dukungan penuh terhadap program-program kerja PWI KLU. Ia berharap, pihaknya dapat melakukan sinergi dengan baik bersama PWI KLU mau pun organisasi wartawan lain yang ada di KLU.”
Persoalan kita hanya ada pada anggaran, tapi kami akan berusaha memperjuangkan anggaran untuk PWI maupun teman-teman wartawan,” kata Anwar.”
Saya sangat mendukung, program-program kerja yang disebutkan tadi oleh Ketua PWI, dan memang sudah seharusnya media menjadi mitra kami di Komnfo KLU,” tambahnya. (JML)
*Andnews